November 13, 2007

Sistem Informasi VS Aplikasi Sistem Informasi

Kita sering denger istilah sistem informasi. biasanya kita langsung meng-identik-kan dengan IT. memang klo sekarang sistem informasi banyak yang menggunakan alat bantu dari bidang IT. sebagai orang yang menggeluti dunia IT, hal tersebut dapat menjadi "lahan" yang sangat menarik. hanya saja banyak juga orang melihat sistem informasi hanya dari sisi "alat bantu" tadi. orang bisa memberikan penilaian terhadap baik buruk nya alat bantu tadi dari outpu yang dihasilkan. misal output yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan, orang bisa bilang sistem informasi nya berjalan dengan baik. tapi misal output yang dihasilkan tidak sesuai harapan, orang bisa langsung menghukum bahwa alat bantu tadi salah. memang bisa jadi sih karena alat bantu tersebut yang salah. tapi banyak juga kasus yang menyebabkan "salah" nya alat bantu tersebut karena institusi tidak tahu apa kebutuhannya, tidak mempunyai SOP dan tidak mempunyai business rule yang kuat.
Sebagai pengembang software, apalagi pengembang software eksternal, sering juga menerima cap bahwa aplikasi yang dibuat adalah salah. dari sini timbul pertanyaan,
Apakah sebuah project sistem informasi berbasis IT juga termasuk penyusunan SOP, business rule, work flow?
Jawabannya bisa IYA dan bisa TIDAK. klo menurut saya tergantung dari lingkup project tersebut. apabila client menginginkan penyusunan, evaluasi atau dokumentasi SOP dan business rule, ya hal itu bisa kita lakukan. klo kita punya tenaga yg bidang ilmunya sesuai dengan bidang client, kita bisa langsung handle. tapi klo kita tidak punya, kita bisa menggunakan jasa tenaga dari luar. tapi yang jelas, pekerjaan tersebut menjadi komponen biaya tersendiri dalam sebuah project sistem informasi. jadi tidak serta merta masuk dalam proses SDLC.
tapi, kita sebagai pengembang software juga tidak boleh terlalu kaku. misal kita menemukan sebuah kejanggalan dalam work flow yg berjalan di client, kita bisa memberikan masukan dan saran. sekali lagi, hanya sebatas masukan dan saran. apabila diterima oleh client ya syukur, klo tidak diterima, kita bisa memberikan efek nya dikemudian hari. yang jelas keputusan tetap ditangan client. klo client merasa perlu untuk memperbaiki SOP dan business rule nya, kita bisa tawarkan jasa untuk hal tersebut.
Bagaimana menurut pendapat anda?


Powered by ScribeFire.

No comments: